Powered By Blogger

Minggu, 05 Juni 2011

LAPORAN STATISTIK PAIRED SAMPLE



BAB 1
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Statistik adalah ilmu yang mempelajari  bagaimana merencanakan, mengumpulakan, manganalisa, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Jadi, Stastistik adalah ilmu yang berekenaan dengan data. Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sementara statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistik dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan suatu data, yaang disebut statistik deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistik mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah antara lain : populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas.

 Statistik juga banyak diterapkan dalam berbagai ilmu pengetahuan, baik ilmu–ilmu alam, ilmu-ilmu sosial, maupun dibidang ekonomi, bisnis, dan industri. Statistik juga digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam tujuan, seperti sensus penduduk maupun perhitungan cepat dalam proses pemilu. Statistik juga dapat diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.

Menurut Anas Sudijono (2004), statistik diartikan sebagai kumpulan bahan keterangan yang berbentuk data, baik berwujud angka atau data kuantitatif maupun yang tidak berwujud angka atau data kualitatif, yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang sangat besar bagi suatu negara. Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti statistik hanya dibatasi oleh kumpulan data yang berwujud angka saja, sedangkan data yang tidak berwujud angka tidak lagi disebut statistik.
Menurut Risamasu (2008), statistik adalah kumpulan data, angka ataupun non angka yang telah disusun dalam tabel atau sebuah diagram yang melukiskan suatu persoalan, sedangkan statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisaannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisaan yang dilakukan.

Sebelum lebih jauh membahas tentang Uji-t Berpasangan, terlebih dahulu perlu diketahui tentang pengertian statistika inferensial. Karena berbagai alasan (etika, ketelitian, dan efesiensi), peneliti umumnya melakukan observasi dan pengukuran hanya terhadap karateristik sejumlah subjek atau kelompok subjek yang dapat dipandang mewakil populasinya.

Dalam mengaplikasikan statistika terhadap permasalahan sains, industri, atau sosial, pertama-tama dimulai dari mempelajari populasi. Makna populasi dalam statistika dapat berarti populasi benda hidup, benda mati, ataupun benda abstrak. Populasi juga dapat berupa pengukuran sebuah proses dalam waktu yang berbeda-beda, yakni dikenal dengan istilah
deret waktu.

Melakukan pendataan (pengumpulan data) seluruh populasi dinamakan sensus. Sebuah sensus tentu memerlukan waktu dan biaya yang tinggi. Untuk itu, dalam statistika seringkali dilakukan pengambilan sampel (sampling), yakni sebagian kecil dari populasi, yang dapat mewakili seluruh populasi. Analisis data dari sampel nantinya digunakan untuk menggeneralisasi seluruh populasi.

Jika sampel yang diambil cukup representatif, inferensial (pengambilan keputusan) dan simpulan yang dibuat dari sampel dapat digunakan untuk menggambarkan populasi secara keseluruhan. Metode statistika tentang bagaimana cara mengambil sampel yang tepat dinamakan teknik sampling.

Analisis statistik banyak menggunakan probabilitas sebagai konsep dasarnya. Sedangkan matematika statistika merupakan cabang dari matematika terapan yang menggunakan teori probabilitas dan analisis matematis untuk mendapatkan dasar-dasar teori statistika.

Ada dua macam statistika, yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial. Statistika deskriptif berkenaan dengan deskripsi data, misalnya dari menghitung rata-rata dan varians dari data mentah; mendeksripsikan menggunakan tabel-tabel atau grafik sehingga data mentah lebih mudah “dibaca” dan lebih bermakna. Sedangkan statistika inferensial lebih dari itu, misalnya melakukan pengujian hipotesis, melakukan prediksi observasi masa depan, atau membuat model regresi.
• Statistika deskriptif berkenaan dengan bagaimana data dapat digambarkan dideskripsikan) atau disimpulkan, baik secara numerik (misalnya menghitung rata-rata dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam bentuk tabel atau grafik), untuk mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut, sehingga lebih mudah dibaca dan bermakna.
• Statistika inferensial berkenaan dengan permodelan data dan melakukan pengambilan keputusan berdasarkan analisis data, misalnya melakukan pengujian hipotesis, melakukan estimasi pengamatan masa mendatang (estimasi atau prediksi), membuat permodelan hubungan (korelasi, regresi, ANOVA, deret waktu), dan sebagainya.
Jenis Penelitian dapat kita klasifikasikan kedalam beberapa jenis :
1. Bila ditinjau dari sudut data yang diperoleh maka penelitiandapat kita bagi menjadi dua jenis yaitu Penelitian Kualitatif dan Penelitian Kwantitatif.
2. Bila ditinjau dari penerapannya maka dapat kita kelompokkan menjadi dua yaitu Penelitian Dasar (Basic Research) dan Penelitian Terapan (Applied Research).
3. Bila ditinjau dari sudut proses, maka penelitian dapat kita bagi menjadi beberapa kelompok yaitu Penelitian Historis, Deskriptif, Eksperimen, Korelasional, Tindakan Kasus, Perkembangan dan lain-lain.
Jenis penelitian Kuantitatif dapat kita bagi menjadi :
1. Penelitian Fenomologi.
2. Penelitian Sejarah.
3. Studi Kasus (Case Study).
4. Penelitian Etnografi.
5. Grounded Theory.
6. Penelitian Tindakan.
Jenis penelitian Kuantitatif dapat kita bagi menjadi :
1. Penelitian Deskriptif.
2. Penelitian Komparatif.
3. Penelitian Korelasi.
4. Penelitian Eksperimen.
5. Penelitian Espost Facto.
Penelitian kuantitatif merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan jawaban dari suatu fenomena (kejadian) yang dilandasi oleh teori-teori yang sudah terbangun dan diteliti oleh para ahli sebelumnya (peneliti terdahulu). Untuk itu peneliti perlu membuat hipotesis terlebih dahulu dan selanjutnya membuktikan hipotesis tersebut dengan metode statistic.
Jadi dengan kata lain penelitan kuantitatif bertujuan untuk membuktikan teori yang sudah terbangun dengan metode statistic dan mencari tau mengapa fenomena itu terjadi. Sementara metode Kwalitatif bertujuan untuk membagun teori baru yang berhubungan dengan fenomena yang teliti dan tidak menggunakan metode statistic untuk mengujinya.
Maka dari itu dibuat lah penelitian antara siswa dengan metode Paired sample atau membandingkan dua variable. Nilai siswa sebelum dan juga sesudah sangatlah dipengaruhi oleh metode yg kita gunakan atau pun kita pakai.

1.2 Pokok Pembahasan
Krisis ekomomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997-1998 merupakan tahun badai dalam sistem moneter dan perbankan Indonesia,rupiah terpuruk ditelan dolar yang semakin hari semakin melambung tinggidan berdampak makin surut dan terpuruknya perekonomian nasional.

Lembaga kredit dan pengembangannya merupakan salah satu alat kebijakan yang strategis unruk menjangkau usaha ekonomi lemah. Keikutsertaan kelompok ini dalam perekonomian pedagang yang senantiasaberkembang merupakan salah satu prasyarat bagi peningkatan kehidupandan martabatnya (Mubiyarto, 1986:143).

Dalam usaha meningkatkan pendapatan pedagang kecil seringkalimengalami kendala, salah satu kendalanya adalah masalah permodalan. Hal ini karena penting karena kekurangan modal dapat membatasi ruang gerak  aktivitas usaha bagi para pedagang kecil untuk mencapai tingkat pendapatan yang optimal guna menjaga kelangsungan hidup usahanya. Bantuan pemerintah dalam pemberian kredit telah disalurkan melalui Bank Indonesia. Ada dua kemungkinan yang akan terjadi dengan pemberia kredit kepada para pedagang kecil saat ini.

Yang pertama, dengan adanya pemberian kredit akan mengakibatkan perubahan pendapatan yang signifikanpada para pedagang kecil.
Yang kedua, dengan adanya pemberian kredit ini tidak menyebabkan pendapatan yang signifikan pada para pedagang kecil.

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pendapatan parapedagang kecil sebelum dan sesudah pemberian kredit maka dalampenghitungan ini menggunakan metode Paired Samples T-Test yang merupakan bagian dari statistik parametrik.

           
1.3 Identifikasi Masalah
Berikut ini adalah beberapa rumusan masalah yang akan kami bahaspada penelitian ini, yaitu :
a.     Apakah terdapat perbedaan pendapatan antara sebelum dan setelah diberikan kredit.
b.     apakah rata-rata pendapatan sebelum dan setelah diberikan kredit.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan:

Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini adalahsebagai berikut :
a.     Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pendapatan antara sebelum dan setelah diberikan kredit.
b.     Untuk  mengetahui apakah rata-rata pendapatan sebelum dan setelah diberikan kredit.



Manfaat :
a.     Bagi penulis, hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan serta mengetahui mengenai perbedaan pendapatansebelum dan sesudah diberikan kredit.
b.     Bagi pembaca, dan masyarakat terutama pedagang industrikecil sebagai informasi dan diharapkan dapat dijadikan sebuahmasukan untuk mengambil langkah dalam pengembangan danmeningkatkan usahanya.
c.     Bagi Lembaga Kredit, sebagai informasi untuk mengetahui apakah pemberian kredit dapat memberikan manfaat kepada pedagang kecil.


1.5 Metodologi Penelitian
1.5.1.  Metode Pengumpulan Data
a. Data primer adalah data yang diperoleh melalui penelitian langsungke pedagang
kecil yang bersangkutan, untuk memperoleh data yangberhubungan dengan penelitian yang dilakukan baik melaluiwawancara atau observasi.
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi pustaka,pencarian informasi lain dan permohonan teoritis untuk memecahkanmasalah yang timbul melalui buku dan sumber lainnya

        1.5.2.  Metode Analisis Data
Data yang diperoleh akan dilakukan analisis menggunakan software SPSS 16.0. yaitu suatu program komputer yag dirancang untuk membantu pengolahan data secara statistikdengan cara pengumpulan data, analisa data, dan penafsiran data. Data yang dianalisa merupakan data  yang termasuk dalam statistik parametrik karena data tersebut berdistribusi normal.Data yang dianalisis menggunakan metode Paired Samples T-Test,yang merupakan bagian dari statistik parametric.


BAB 2
LANDASAN  TEORI

2.1  Pengertian
Uji-t berpasangan ( paired t-test ) adalah salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang digunakan tidaklah bebas. Ciri-siri yang paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah satu individu (objek penelitian) dikenai dua buah perlakuan yang berbeda. Walaupun menggunakan individu yang sama, peneliti tetap memperoleh 2 macam data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama, dan data dari perlakuan kedua.  Perlakuan pertama mungkin saja berupa kontrol, yaitu tidak memberikan perlakuan sama sekali terhadap objek penelitian.
Uji t dua sampel dilakukan dalam dua tahapan; tahapan pertama adalah menguji apakah varians dari dua populasi bisa dianggap sama? Setelah itu, baru dilakukan pengujian untuk melihat ada tidaknya perbedaan rata-rata populasi. Pada dasarnya, uji t mensyaratkan adanya kesamaan varians dari dua populasi yang diuji, jika asumsi tersebut tidak terpenuhi, SPSS akan menyediakan alternative jawaban uji t yang lain.
Sampel berhubungan? Ya maksdunya penetapan subjek masuk ke dalam salah satu dari kedua sampel juga dikaitkan dengan variabel lain. Misalnya dalam penelitian mengenai modul pengajaran terbaru, peneliti ingin mengendalikan variabel inteligensi dalam penelitiannya. Oleh karena itu ia mengukur inteligensi dari semua calon partisipannya, kemudian menentukan pasangan-pasangan yang memiliki inteligensi yang sama atau tidak terlalu berbeda. Dari tiap pasangan ini, salah satu akan masuk dalam kelompok yang diberi modul pengajaran terbaru, yang lain diberi modul konvensional. Karena subjek dipasangkan terlebih dulu sebelum dimasukkan dalam kelompok, dapat dikatakan kedua sampel sekarang saling berhubungan.
2.2  Prinsip Paired Sample
Uji-t (t-test) merupakan statistik uji yang sering kali ditemui dalam masalah-masalah praktis statistika. Uji-t termasuk dalam golongan statistika parametrik. Statistik uji ini digunakan dalam pengujian hipotesis., uji-t digunakan ketika informasi mengenai nilai variance (ragam) populasi tidak diketahui.Uji-t adalah salah satu uji yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan (meyakinkan) dari dua buah mean sampel (dua buah variabel yang dikomparasikan). Uji-t dapat dibagi menjadi 2, yaitu uji-t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 1-sampel dan uji-t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 2-sampel. Bila dihubungkan dengan kebebasan (independency) sampel yang digunakan (khusus bagi uji-t dengan 2-sampel), maka uji-t dibagi lagi menjadi 2, yaitu uji-t untuk sampel bebas (independent) dan uji-t untuk sampel berpasangan (paired).
Dalam lingkup uji-t untuk pengujian hipotesis 2-sampel bebas, maka ada 1 hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu apakah ragam populasi (ingat: ragam populasi, bukan ragam sampel) diasumsikan homogen (sama) atau tidak. Bila ragam populasi diasumsikan sama, maka uji-t yang digunakan adalah uji-t dengan asumsi ragam homogen, sedangkan bila ragam populasi dari 2-sampel tersebut tidak diasumsikan homogen, maka yang lebih tepat adalah menggunakan uji-t dengan asumsi ragam tidak homogen. Uji-t dengan ragam homogen dan tidak homogen memiliki rumus hitung yang berbeda. Oleh karena itulah, apabila uji-t hendak digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis terhadap 2-sampel, maka harus dilakukan pengujian mengenai asumsi kehomogenan ragam populasi terlebih dahulu dengan menggunakan uji-F.
Uji-t berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan). Uji-t ini membandingkan satu kumpulan pengukuran yang kedua dari contoh yang sama. Uji ini sering digunakan untuk membandingkan skor “sebelum” dan “sesudah” percobaan untuk menentukan apakah perubahan nyata telah terjadi. Ciri-ciri yang paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah satu individu (objek penelitian) dikenai 2 buah perlakuan yang berbeda. Walaupun menggunakan individu yang sama, peneliti tetap memperoleh 2 macam data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama(sebelum) dan data dari perlakuan kedua (sesudah). Perlakuan pertama mungkin saja berupa kontrol, yaitu tidak memberikan perlakuan sama sekali terhadap objek penelitian. Misal pada penelitian mengenai efektivitas suatu obat tertentu, perlakuan pertama, peneliti menerapkan kontrol, sedangkan pada perlakuan kedua, barulah objek penelitian dikenai suatu tindakan tertentu, misal pemberian obat. Dengan demikian, performance obat dapat diketahui dengan cara membandingkan kondisi objek penelitian sebelum dan sesudah diberikan obat.
Peran perguruan tinggi di samping lembaga ilmiah lainnya yang terdiri dari anggota akademis sudah sewajarnya menjadikan penelitian sebagai cirri yang menonjol dalam bidang masing-masing. Adalah sangat tepat jika penelitian merupakan salah satu dari tridarma perguruan tinggi. Di Amerika Serikat misalnya, jumlah dan mutu penelitian merupakan tolak ukur terpenting dalam akreditasi dan kredibilitas perguruan tinggi dan tenaga pengajarnya
. Adalah merupakan kebanggan tersendiri jika suatu perguruan tinggi termasuk ke dalam kelompok research university.
Sebelum lebih jauh membahas tentang Uji-t Berpasangan, terlebih dahulu perlu diketahui tentang pengertian statistika inferensial. Karena berbagai alasan (etika, ketelitian, dan efesiensi), peneliti umumnya melakukan observasi dan pengukuran hanya terhadap karateristik sejumlah subjek atau kelompok subjek yang dapat dipandang mewakil
i populasinya.
Berdasarkan data hasil pengukuran terhadap sampel kita dapat menentukan (menghitung) ukuran-ukuran sampel (statistic). Berdasarkan ukuran-ukuran sampel itu, bisa menggunakan statistik inferensial untuk membuat kesimpulan-kesimpulan (to estimate) tentang parameter populasinya. Secara umum ada dua kegiatan yang dapat dilakukan oleh statistika inferensial yaitu menaksir parameter populasi berdasarkan ukuran-ukuran sampel, dan menguji hipotesis (to test). juga memberikan pengertian tentang Statistika Inferensial yaitu statistik yang menyediakan aturan atau cara yang dapat digunakan untuk menarik kesimpulan,
membuat ramalan (prediction) dan penaksiran (estimation). Dalam melakukan kegiatan kedua kegiatan tersebut perlu diperhatikan bahwa anggota sampel dapat berupa subjek secara individual (seperti siswa,guru, mahasiswa, atlet, dan lain-lain) maupun secara kelompok (kelas, sekolah, desa dan lain-lain) yang diambil secara acak (random).
2.3  Kapan  Paired Sample digunakan
Dalam melakukan pemilihan uji, seorang peneliti harus memeperhatikan beberapa aspek yang menjadi syarat sebuah uji itu digunakan. Peneliti tidak boleh sembarangan dalam meilih uji, sehingga sesuai dengan tujuan penelitian yang diinginkan. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menggunakan Uji-t Berpasangan. Dalam hal ini untuk Uji Komparasi antar dua nilai pengamatan berpasangan, (paired) misalnya sebelum dan sesudah (Pretest & postest) di gunakan pada :
1. satu sampel (setiap elemen ada 2 pengamatan)
2. Data kuantitatif (interval – rasio)
3. Berasal dari populasi yang berdistribusi normal (di populasi terdapat distribusi deference = d yang berdistribusi normal dengan mean md = 0 dan variance sd2 = 1).

Setelah data yang dimiliki memenuhi syarat diatas, maka pemilihan uji statistik harus memperhatikan pertanyaan dari penelitian. Setelah melihat pertanyaan peneltian seorang peneliti kemudian melakukan pemilihan uji yang tepat untuk menganalisis data yang dimiliki untuk menjawab pertanyaan penelitian yang disusun. Beberapa contoh pertanyaan penelitian yang menggunakan analisis / Uji t Berpasangan :
- Apakah ada perbedaan berat badan sebelum dan sebelum melakukan latihan senam aerobic high impact ?
- Apakah ada perubahan tingkat kesegaran jasmani atlet hockey Jawa Timur setelah melakukan latihan interval training selama tiga bulan ?
2.4  Hipotesis  Paired Sample
Paired-samples T-Test atau uji berpasangan merupakan uji  parametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis sama atau tidak  berbeda (N0) diantara dua variabel. Data berasal dari dua pengukuran atau  dua periode pengamatan yang berbeda yang diambil dari subjek penelitian  yang sama atau satu pengukuran berasal dari subjek yang dipasangkan. 
________________________________________
Singgih (2003) menjelaskan langkah penggunaan uji t untuk pengujian
  sampel berpasangan sebagai berikut: 
a. Menghitung selisih (d) antara pengamatan sebelum-pengamatan
  sesudah. 
b. Menghitung total selisih ( ∑d ), lalu dicari Mean d, yaitu: ∑d/n.
 
c. Menghitung d-(d rata-rata), kemudian mengkuadratkan selisih tersebut
  dan menghitung total selisih kuadrat. 
d. Mencari standar deviasi (Sd2) dengan rumus sebagai berikut:
  Sd2 = 1/(n-1) x ( total (d-d rata-rata) )2. 
e. Menghitung t hitung dengan rumus: 
t = (X1-X2) - υ
 
Dimana:
 
1) ( X1 – X2 ) adalah rata-rata hitung pengamatan / sampel untuk X1
 
pengamatan sebelum dan X2 pengamatan sesudah
 
2) υ adalah rata-rata hitung populasi yang dihipotesiskan . ditetapkan
 
bernilai nol (0).
 
3) Sd adalah standar deviasi sampel
 
4) N adalah jumlah pengamatan/sampel

2.5  Pedagang Kecil
Pengecer atau toko pengecer adalah sebuah lembaga yang melakukankegiatan usaha menjual barang kepada konsumen akhir untuk keperluanpribadi (Basu Swasta, 1984:192).Beberapa penggolongan pedagang kecil antara lain :
a. Pedagang daging dan ikan
b. Pedagang tekstil dan pakaian
c. Pedagang sayur dan rempah-rempah
d. Pedagang kelontong
e. Pedagang makanan dan minuman
f. Pedagang buah-buahan
g. Penjual jasah. Pedagang loak dan sebagainya.

Pengertian pedagang kecil yang peneliti maksud adalah pengecer atau toko pengecer, usaha kecil dan atau yang dapat dipersamakan dengan itu.



2.6  Kredit

Gambar 2.6


2.6.1 Pengertian Kredit

           
Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang ditentukan. UU No. 10 tahun 1998 menyebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka watu tertentu dengan pemberian bunga. Jika seseorang menggunakan jasa kredit, maka ia akan dikenakan bunga tagihan.
2.6.2  Jenis- jenis Kredit
      Kredit Investasi
Kredit jangka menengah dan panjang untuk investasi barang modal seperti pembangunan pabrik,pembelian mesin.
Kredit jangka pendek atau menengah yang diberikan untuk pembiayaan/pembelian bahan baku produksi.
Kredit untuk perorangan untuk pembiayaan barang-barang pribadi seperti rumah (KPR-Kredit Pemilikan Rumah), kendaraan (KKB-Kredit Kendaraan Bermotor), lain-lain seperti Kredit tanpa agunan.
Kredit ini disediakan khusus untuk usaha kecil dan menengah. Kredit semacam ini sangat meringankan bagi pengusaha namun tahapan seleksi pencairannya sangat ketat, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit InDelSa.

Gambar 2.7


BAB 3
ANALISIS DAN INTERPRESTASI DATA

3.1  Proses Penelitian
Data pendapatan pedagang berikut merupakan data yang diperolehdari observasi ke pedagang dan buku-buku wajib (textbooks) yang relevandengan permasalahan yang diteliti. 
Tabel 3.1.1 Pengumpulan Data Pendapatan Pedagang Sebelum dan Sesudah diberikan kredit.
Sebelum
Sesudah
8
10
30
38
9
12
6
8
10
15
              80
95
5
6
35
55
75
90
5
7


           

3.2  Pengolahan Data
Langkah-Langkah Pengerjaan :
  1. Input variabel
  2. Uji normalitas
  3. Memasukkan data pada SPSS 16. Input variabel ”sebelum”dan ”sesudah” pada variable view, dan input data pendapatan pada dataview.
  4. Untuk mengetahui data berdistribusi normal dari menu Analyze, pilihDescriptive Statistics, dan klik Explore.
  5. Pindahkan variabel ”sebelum” dan ”sesudah” ke kotak DependentList. Klik kotak plots dan centang Normality plots with test.
  6. Maka akan muncul hasil sebagai berikut. 

Tabel 3.2.1 Tabel Output Uji Normalitas (Variabel: ”sebelum” dan”sesudah”)







Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk

Statistic
df
Sig.
Statistic
df
Sig.
sebelum
.313
10
.006
.744
10
.003
sesudah
.303
10
.010
.775
10
.007
a. Lilliefors Significance Correction






Langkah-langkah menguji data menggunakan metode Paired Samples T-Test(Statistik Parametrik) adalah sebagai berikut:

  1. Setelah di uji normalitas dan hasilnya data berdistribusi normalkemudian data akan di uji dengan menggunakan metode PairedSamples T-Test.
Untuk uji Paired Sample T-Test, pilih menu Analyze,pilih Compare Means, klik Paired-Samples T- Test.
  1. Masukkan variabel ”sebelum” dan variabel ”sesudah”.
  2. Klik Options untuk mengubah tingkat kepercayaan (Confidence Interval95%)10.Kemudian klik OK. Maka akan muncul output sebagai berikut. 




Tabel 3.2.2 Table Paired Samples T Test






Tabel 3.2.3 Tabel Output Paired-Samples T Tes


Paired Samples Statistics


Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1
sebelum
26.3000
10
28.99061
9.16764
sesudah
33.6000
10
34.83676
11.01635








            Tabel 3.2.4

Paired Samples Correlations


N
Correlation
Sig.
Pair 1
sebelum & sesudah
10
.993
.000




            Tabel 3.2.5

Paired Samples Test


Paired Differences
t
df
Sig. (2-tailed)


Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference


Lower
Upper
Pair 1
sebelum - sesudah
-7.30000
6.89686
2.18098
-12.23372
-2.36628
-3.347
9
.009


3.3 Interprestasi Data
Uji Normalitas :

  1. Hipotesis :
Ho = Data berdistribusi normal
H1 = Data berdistribusi tidak normal


  1. DPK :
Sig ≥ 0,05 = Ho diterima
Sig ≤ 0,05 = Ho ditolak

  1. Keputusan
Sig=  0,006 < 0.05 = ho ditolak
Sig=  0,010> 0,05  =  ho diterima

  1. Kesimpulan :
Karena Ho diterima maka data berdistribusi normal.

Uji Paired Sample T-Test :
1.     Hipotesis :
Ho =  Tidak ada perbedaan rata-rata pendapatan sebelum dan sesudahdiberikan kredit.
H1 = Ada perbedaan rata-rata pendapatan sebelum dan sesudah diberikan kredit.

2.     Dpk
Sig > 0,05 = Ho diterima
Sig < 0,05 = Ho ditolak
Jika Sig < 0,05, maka Ho Ditolak
Jika Sig > 0,05, maka Ho Diterima
 Untuk uji dua sisi, setiap sisi dibagi 2 hingga menjadi
             Jika Sig < 0,025, maka Ho Ditolak
            Jika Sig > 0,025, maka Ho Diterima
            Pada soal diatas ternyata Sig nya mendapat 0,000 (dibagi 2) berarti:
            0,000 < 0,025, maka Ho Ditolak
Uji dilakukan dua sisi karena akan diketahui apakah rata-rata sebelum sama dengan sesudah ataukah tidak. Jadi, bisa lebih besar atau lebih kecil, karenanya dipakai dua sisi. Perlunya uji dua sisi bisa diketahui pula dari output SPSS yang menyebutkan adanya 2- tailed.

3.      Berdasarkan t hitung
             t hitung > t table, maka Ho Ditolak
             t hitung < t table, maka Ho Diterima
             t hitung = -3,347 ( dalam t hitung tanda minus tidak dianggap)
   Jika dibandingkan dengan t table = df, α/2 (9, 0.025)
             t table = 2,26 < t hitung 3.347, maka Ho Ditolak

4.     Kesimpulan
Dari hasil analisis tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan rata-rata pendapatan antara pendapatan sebelum dan sesudahdiberikan kredit.


BAB 4
KESIMPULAN  dan  SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa di atas berupa pendapatan pedagang kecil setelah mendapatkan kredit, dapat di simpulkan bahwa.

a.   Ada perbedaan rata-rata pendapatan pedagang kecil sebelumdan sesudah diberikan kredit.
b.    Nilai rata-rata pendapatan pedagang sesudah dibrerikan kredit , lebih tinggi dari pada pendapatan pedagang kecil yang belum mendapatkan kredit.
c.   Bahwa kredit sangatlah berguna bagi pedagang kecil untuk mengembangkan usahanya.

4.2  Saran
            Berdasarkan analisa yang telah penulis lakukan, beberapa saran yang dapat penulis berikan, yaitu :

a.     Lembaga pemberi kredit seperti bank harus lebih jeli dalam memantausituasi keadaan ekonomi di masyarakat, hal ini di maksudkan pemberiankredit tersebut dapat efektif dalam meningkatkan pendapatan pedagang-pedagang kecil.
b.     Manfaatkan dengan sebaik-baiknya kesempatan pendanaan kredit  yang telah kita peroleh untuk dapat memajukan usaha kita.
c.     Pahami dan selalu berhati-hatilah dalam memakai lembaga pemberi kredit agar dapat mengurangi resiko yag akan terjadi.



DAFTAR PUSTAKA


  1. Balitbang Departemen Komunikasi dan Informasi, tersedia pada http://www.balitbang.depkominfo.go.id/. 
  2.  25 Model Analisis Statistik dengan SPSS 16 oleh: Teguh Wahyono
  3.  www.wikipedia.org
  4. http://id.wikipedia.org/wiki/Kredit_(keuangan)
  5.  Priyatno. Duwi. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 16. Yogyakarta. ANDI
  6.  Purnomo, Windhu. 2006. Uji t Sampel Berpasangan. Handout MK Statistik Parametrik. Surabaya.
  7.  Kountour, 2003. Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. PPM. Jakarta
  8.  Furqon. 2008. Statistik Terapan untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta
  9.  Hartono, 2008. Statistik Untuk Penelitian. Yogyakarta. Lembaga Studi Filsafat Kemasyarakatan dan Perempuan.
  10. Pratisno, arif. (2004).
  11. Cara mudah mengatasi masalah statistic dan rancangan percobaan dengan SPSS 12.
  12. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.Supranto, J (2000).
  13. Teori dan Aplikasi Statistik.
  14. Jilid 1. Erlangga, Jakarta.Rosalina. (2006),
  15.  Analisis Statistik menggunakan Aplikasi Excel.Alfabeta cv, Jakarta.
  16. Mulyanto, Sumardi & Hans Dieter Evers
  17. . Masalah-Masalah kredit 
  18. . Elex MediaKomputindo, Jakarta

1 komentar: